Selasa, 09 Juni 2009

Dilema??

Suatu permasalahan dimana kita dihadapkan pada pilihan yang dilematis, akan membuat kita semakin bingung untuk pengambilan keputusan. Itu yang sedang terjadi pada diri saya, karena ada banyak sekali pilihan jalan hidup yang membuat pendirian saya semakin tergoyahkan. Pertama, antara melanjutkan kuliah, atau langsung bekerja untuk mencari pengalaman kerja. Saya kuliah di FE UII Jogja smester 5 (10 juni 2009) dengan IPK 2,6 , yang menurut saya sertamerta kedua orangtua saya, nilai tersebut adalah sangat pas-pas an. Dan sangat sulit untuk menaikan IPK tersebut, karena nilai selalu terakumulasi. Dan menjadi percuma ketika saya kuliah dan hanya mendapatkan IPK segitu. Sementara itu, ada pilihan kedua, yakni, saya bekerja, yang itu sudah merupakan saran dari kedua orangtua saya, karena melihat prestasi yang kurang memuaskan dari hasil saya kuliah. Tetapi bekerja dengan hanya bermodalkan ijazah SMA itu tidaklah gampang. Saya akui, orangtua saya adalah orang yang mampu, dan bisa memberikan modal untuk saya membuka usaha. Tetapi saya belum cukup berpengalaman dalam bidang ini, dan akan sangat beresiko kalau menjalani spekulasi seperti ini. Paling tidak, saya harus punya pengalaman kerja terlebih dahulu. Tanpa menutupi ego, saya mengakui kalau saya akan malu kepada teman-teman kuliah saya, ketika saya berhenti kuliah, entah apa alasannya.
Kedua, pilihan yang paling dilematis dalam hidup saya selain yang telah tercantum di atas adalah, apakah saya akan menjalin hubungan dalam waktu dekat, atau akan tetap bertahan pada idealisme saya untuk tetap single. Jujur, saya adalah orang yang tidak suka berpacaran. Bukannya homo, atau segala kelainan yang lain, tetapi saya lebih interes untuk single dan menghabiskan waktu untuk teman-teman saya ketimbang hanya jalan berdua dengan seorang wanita. Bukannya apa, tapi itulah idealisme saya. Tetapi di sisi lain, saya sadar akan umur saya yang bertambah tua, yang akan semakin sulit untuk menjalin hubungan yang serius dalam waktu singkat, untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, dalam hal ini pernikahan, atau semacamnya. Apalagi dengan kesadaran saya yang merasa saya bukanlah orang yang tampan.

Tapi biarlah semua pilihan-pilihan tersebut mengalir dengan seiring berjalannya waktu. Biarlah Tuhan yang mengatur semua ini, dan saya hanya bisa untuk pasrah untuk menghadapi permasalahan-permasalahan lain yang saya temukan di dunia ini.

Tidak ada komentar: